Terabaikan itu rasanya seperti teh hangat di pagi hari tapi udah dingin
Terabaikan itu rasanya seperti buku catatan pelajaran yang gak di liat lagi kalo ujian udah selesai
Terabaikan itu rasanya seperti Facebook yang jarang di tengok setelah punya Twitter
Terabaikan itu rasanya seperti lilin yang meleleh kemudian lampu hidup
Terabaikan itu rasanya seperti footnote di artikel yang kadang gak disadari
Terabaikan itu rasanya seperti sales yang belum menjelaskan tentang produk nya tapi langsung disambut dengan kata-kata 'maaf mas/mbak, lain kali aja'
Terabaikan itu rasanya seperti baju lama yang di taro di lapisan paling bawah di dalam lemari
Terabaikan itu rasanya seperti baju berwarna yang gak sengaja terendam pemutih pakaian
Terabaikan itu rasanya seperti bunga melati yang berdampingan dengan bunga mawar
Terabaikan itu rasanya seperti menangis tapi gak ada air mata
Terabaikan itu rasanya seperti belajar bernafas tanpa oksigen
Terabaikan itu rasanya seperti nyata kemudian tak nyata
Terabaikan itu rasanya seperti ada kemudian hilang
Senin, 16 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar on "Terabaikan"
Posting Komentar